Banyak Kesamaan Antara Kazaghstan dan Indonesia
Ketua DPR RI Marzuki Alie menerima kunjungan Duta Besar Kazaghstan untuk Indonesia yang baru, Beibut Atamkulov di ruang kerjanya pada Kamis (10/1).
Marzuki menjelaskan bahwa hubungan diplomasi antara Indonesia dan Kazaghstan bertahun tahun tidak mengalami peningkatan, tetapi secara signifikan terjadi hubungan diplomasi yang kuat sejak kunjungan Presiden Kazaghstan Nursultan Nazarbayev ke Indonesia di Indonesia pada April 2012 lalu. “Hampir 20 tahun hubungan diplomasi kita mati suri, tetapi sejak kunjungan Presiden Kazaghstan ke Indonesia, maka hubungan menjadi kuat, antara lain ditandai dengan dibukanya Kedutaan Besar Kazaghstan di Jakarta saat itu juga” ujarnya.
Lebih lanjut Kazaghstan mempunyai banyak kesamaan dalam berbagai aspek dengan Indonesia, diantaranya kata Nazarbayev mengenai Kazaghstan yang 70 % penduduknya adalah muslim. “Kurang lebih keadaan di negara kami sama dengan di Indonesia. Penduduk kami mayoritas muslim, dan kami terus menjaga agar tidak terjadi diskriminasi antar golongan yang ada. Memang perlu banyak pengenalan dan pengakraban tentang Kazaghstan di Indonesia dan sebaliknya. Latar belakang sosial reliji inilah yang bisa mendekatkan kita” ujarnya
Ketua DPR menghargai perkenalan Duta Besar Kazaghstan yang menurutnya sangat atraktif dan menguasai tentang potensi yang dimiliki oleh Kazaghstan. Dia berharap, kedepannya Indonesia dapat memanfaatkan hubungan yang lebih baik.
Kazaghstan memiliki wilayah yang lebih luas dari Indonesia dengan penduduk yang lebih sedikit, yaitu 16 juta jiwa. Dengan demikian pendapatan perkapitanya termasuk tinggi, sehingga mempengaruhi negara-negara di sekitarnya dimana banyak sekali tenaga kerja yang masuk ke Kazaghstan. Indonesia melihat potensi Kazaghstan ada pada sumber daya energinya.
“Khususnya di bidang energi, saya sampaikan Pertamina juga sudah masuk ke Kazaghstan. Insya Allah dalam waktu dekat ini akan difinalkan untuk kerjasama dalam rangka eksplorasi migas di Kazaghstan. Selain itu adanya produk makanan kita yaitu mie instan yang resmi tembus pasar perdagangan Kazaghstan” jelas Marzuki. (ray)foto:wy/parle